Jumat, 29 Juni 2012


PUTRI MALU
(Mimosa pudica)
1.     GAMBAR



2.     KLASIFIKASI

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae 
Genus:Mimosa
Spesies: Mimosa pudica 


3.  DESKRIPSI
Habitus            : Perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal        karena  daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup
Habitat       : Di Tanaman putri malu biasanya tumbuh diatas tanah yang lapang baik itu diladang, diperkebunan, diperkarangan rumah dan pada tempat yang lainnya disekitar.
Batang            : Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah dan duri temple    bengkok yang tersebar
Daun          Daun penumpu bentuk lanset, panjang 1cm. Daun pada  sentuhan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip 5-26 pasang. Kerap kali warna tepi ungu , berumbai, 6-16 kali 1-3mm. bongkol memanjang panjang 1 cm, 2,4 menjadi satu
Bunga       : Bunganya bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai. tidak mempunya mahkota atau kelopak bunga yang besar seperti bunga-bunga yang lain. Akan tetapi kelopak bunga putrid malu bentuknya sangat kecil dan bergigi empat seperti selaput putih. Tabung mahkotanya juga berukuran sangat kecil, bertaju empat seperti selaput putih.
Buah            : Buah putri malu berbetuk polong, pipih seperti garis dan berukuran sangat kecil jika dibandingkan dengan buah-buah tumbuhan lainnya.
Biji                 : Sama halnya seperti buah, tanaman putri malu juga memiliki biji, yang berukuran kecil dan bulat,berbentuk pipih . putri malu termasuk kedalam tumbuhan yang berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkembangbiak dengan biji.
Akar          : Mempunyai akar pena yang sangat kuat berbeda dengan akar-akar tanaman-tanaman lainnya, jika kita cabut langsung terangkat seluruh akar-akarnya.  Akan tetapi lain halnya dengan akar tanaman putri malu, untuk mencabuti nya kita memerlukan suatu alat-alat yang khusus agar semua akar-akarnya teracabut.

4.  MANFAAT
-       Susah Tidur (Insomnia).
-       Bronchitis Kronik
-       Hepatitis
-       Batuk berdahak
-       Rematik
-       Radang mata akut
-       Kencing batu
-       Panas tinggi pada anak-anak dan
-       Herpes
-        
5.  KANDUNGAN:
-       Tamin
-       Mimosin dan
-       Asam pipekolinat


DAFTAR PUSTAKA

Steenis, CGGJ Van. 2005. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita




KANGKUNG
(Ipomoea aquatica Forsk)
1.   GAMBAR




2.   KLASIFIKASI
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae 
Genus: Ipomoea
Spesies: Ipomoea aquatica Forsk.


3.   DESKRIPSI
Habitus            : Semak kadang-kadang berumur 1 tahun, menahun.
Habitat             : Tempat lembab berawa genangan parit sawah pinggir jalan.
Batang            : Batang menjalar di atas tanah basah atau terapung, kadang-kadang membelit, dapat dikatakan selalu gundul. Panjang sampai 3 m. tangkai daun tebal 3-20 cm,
Daun               : Helai daun sangat berubah- ubah dalam bentuk dan ukuran. Bulat telur segi tiga, memanjang bentuk garis atau lanset, gundul rata atau bergigi. Dengan pangkal yang terpancung atau bentuk panah sampai bentuk lanset, 3-15 kali 1-9 cm
Bunga             : Karangan bunga di ketiak, bentuk paying berbunga sedikit, daun pelindung kecil. Daun kelopak bertepi pucat, gundul, bulat telur, memanjang, tumpul, panjang 8 mm. mahkota ros atau lila pucat, sering dengan tengah ungu, jarang keseluruhan putih, bentuk corong , panjang 3-5 cm. tepian lebar lk 5 cm, benag sari tertancap dalam, tidak sama panjangnya, tonjolan dasar bunga bentuk cincin. Tangkai putik bentuk benang. Kepala putik bentuk kepala rangkap
Buah               : Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung tidak lama.
Biji                 : Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generative.
Akar                : Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih, terutama pada jenis kangkung air
                         
MANFAAT
1. Sumber vitamin A yang penting untuk kesehatan mata.
2. Berkasiat sebagai obat tidur karena banyak mengandung zat besi.
3. Penambah darah / mengobati yang terkena anemia.
4. Obat penenang syaraf.
5. Penyembuh penyakit sembelit.
6. Sebagai obat wasir yang diambil dari akar tanaman kangkung.


DAFTAR PUSTAKA
Steenis, CGGJ Van. 2005. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita

PALEM


Palem Saray
(Caryota mitis Lour.)

GAMBAR




SISTEMATIKA
Kingdom: Plantae
     Subkingdom: Tracheobionta
         Super Divisi: Spermatophyta
             Divisi: Magnoliophyta
                 Kelas: Liliopsida
                     Sub Kelas: Arecidae
                         Ordo: Arecales
                             Famili: 
Arecaceae 
                                 Genus: Caryota
Spesies : (Caryota mitis Lour.)

NAMA UMUM
Indonesia : Palem saray, palem sarai, palem ekor ikan, gandhuru
Inggris      : Fishtail palm
Thailand    : Tau Rang

HABITAT
Hutan hujan dataran rendah hingga tinggi, dari permukaan laut hingga 1500 m.

DESKRIPSI
Daun Bipinnate, 8 sampai 10 daun hijau muda,. Panjang upih daun hingga 150 cm, hancur membentuk jalinan serabut hitam tanpa crownshaft. Tangkai daun pendek hingga panjang, 4-150 cm (lebih panjang waktu muda). Anak daun sekitar 25 disetiap sisi anak tulang perbungaan, berbentuk baji, panjang 8-12 cm, berujung terkoyak, tersusun tersusun teratur, mendatar atau ditepian, irisan dibagian dasar berbentuk V (induplicate), dengan bentuk karakteristik lembar daun berbentuk buntut ikan. Batang clustering ditutupi dengan serat dan sisa-sisa tangkai daun, Di bawah, Trung abu-abu, tertutup lapisan lilin,  4 sampai 8 inci dengan diameter (10 sampai 20 cm).

MANFAAT
Batang untuk bangunan, sebagai bahan pembuat alat perabot rumah tangga, tulang daun dapat dijadikan sebagai alat pancing, buahnya dapat dimakan dan kadang digunakan sebagai pengganti buah pinang.

PURWODADI


Manggis
(Garcinia mangostana L.)

GAMBAR 




SISTEMATIKA
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Theales
Famili: Clusiaceae 
Genus: Garcinia
Spesies: Garcinia mangostana L.


NAMA UMUM
Indonesia : Manggis, Manggu
Inggris : Mangosteen
Melayu : Manggis
Vietnam : Mang Cut
Thailang : Mangkhut
Pilipina : Manggis


HABITAT
Manggis atau yang sering dijuluki queen of fruit ini memiliki nama kimia Garnicia mangostana. Merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesi. Tanaman ini sukar dikembangkan, terutama karena pertumbuhannya yang sangat lambat dan memerlukan beberapa tahun agar sistem perakaran dapat benar-benar efektif.
Manggis merupakan tanaman budidaya di daerah tropis. Tumbuhan ini tumbuh subur pada kondisi dengan banyak mendapat sinar matahari, kelembaban tinggi, dan musim kering yang pendek (untuk menstimulasi perbungaan). Pada kondisi kering, diperlukan irigasi untuk menjaga kelembapan tanah. Tumbuhan ini ditanam hingga ketinggian 1000 m dpl (20 -40°C) di daerah tropis, namun pertumbuhan maksimal berlangsung di daerah dataran rendah.


DESKRIPSI
Pohon berumah dua, tinggi mencapai 25 m, berbatang lurus dan bertajuk menyerupai kerucut. Semua bagian tanaman mengelurkan getah kuning apabila dilukai. Daun berhadapan, lonjong atau jorong, kaku menyerupai kulit, permukaan atas lokos dan hijau terang sedang permukaan bawah hijau kekuningan. Bunga tunggal atau berpasangan di ujung-ujung percabangan; berdaun kelopak 4 yang tersusun dalam 2 pasang; daun mahkota 4, tebal dan berdaging, hijau kekuningan dengan pinggir kemerahan; staminodium banyak. Buah bani membulat, apabila masak ungu gelap, kelopak masih tetap menempel pada buah. Berbiji sampai 3, setiap biji dibungkus oleh aril yang putih.


MANFAAT
Selain buahnya yang enak dimakan, kulit buah Manggis juga dapat digunakan untuk menyamak kulit dan bahan pewarna hitam. Kayunya yang ke-merahan  dapat dimanfaatkan untuk bahan alat pertukangan.  Khasiat buah manggis untuk kecantikan selain itu, menyembuhkan dan pencegahan penyakit kanker, mengurangi berat badan, mencegah penyakit jantung, mengurangi tekanan darah tinggi, mengobati dan mencegah diabetes, menurunkan kolestrol, mengatasi gangguan pernapasan, memelihara kemampuan mental dan mencegah gangguan penglihatan . Buah ungu yang satu ini sering disebut sebagai “buah super”, Karena mengandung banyak antioksidan dan nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan  dan kecantikan. Sekarang ini buah tersebut umum digunakan sebagai suplemen gizi. Untuk opsi natural, manusia dapat mengkonsumsi segelas jus manggis untuk dosis harian.
Manfaat lainnya bagi kesehatanpun sangat banyak. Beberapa di antaranya adalah:Membantu tubuh dalam memerangi radikal bebas, yakni tanda-tanda penuaan fisik.Radang dan nyeri juga bisa diatasi dengan kandungan Xanthone yang ada di dalam manggis. Ia berfungsi melawan aneka peradangan di dalam tubuh. Xanthone sendiri adalah zat kimia yang befungsi untuk meningkatkan sistem imun di tubuh. Kandungan Xanthone pada manggis juga sering digunakan untuk membuat aneka obat penahan rasa sakit.Kandungan nutrisi lain yang ada pada buah manggis adalah catechins, polysaccharides, quinones, stilbenes and polyphenols.
Catechins terbukti mengandung lima kali antioksidan dibanding vitamin C, sedangkan Polysaccharides dan Quinones dikenal sebagai anti bacterial, sehingga dapat melindungi tubuh dari bakteri manapun. Keduanya juga berfungsi sebagai pencegah kanker, dan terakhir Stilbenes adalah zat mencegah timbulnya aneka jamur yang merugikan tubuh.




DAFTAR  PUSTAKA

Tjitrosoepomo, Gembong, 1985, Morfologi Tumbuhan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Putu Budi Adnyana, Ida Bagus Putu Arnyana, 2000, Morfologi Tumbuhan, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Singaraja